Rabu, 24 September 2008

Sebaiknya anda tahu, Nama Saya Toni !

Banyak orang bertanya tanya, dengan pertanyaan, dengan kerlingan, dengan kerutan dahi, bahkan dengan kebisuan apa sebab saya lepas dari belenggu Romodhon? Fakta bahwa di bulan Romadhon ini kemaksiatan masih saja ada menjadi sebuah argumen bagi orang orang bahwa saya lepas dari belenggu. Saya tidak tahu bagaimana orang orang berfikir bahwa saya itu bagaikan dirantai Tuhan secara otomatis ketika memasuki bulan suci. Dalam pikiran kebanyakan orang, saya itu dianggap sebagai makhluk yang setara dengan manusia.

Padahal tidak, munculnya saya, hebatnya saya, matinya saya sangat tergantung pada manusia, dan sepupu mereka; jin. Saya itu makhluk temporary, bukan makhluk definitif seperti manusia, jin, iblis, malaikat. Saya itu derivatif nya kerjaan Iblis, tetapi iblis tidak bisa memunculkan saya tanpa ”partikel –partikel ruhiah” di dalam diri jin dan manusia sebagai ”bahan baku”.

Ketika ada petuah mengatakan bahwa saya bisa menyusup ke aliran darah manusia, aneh ternyata masih saja saya dianggap ”bagian lain” dari diri manusia, saya dianggap begitu hebat, bisa bergerak ke penjuru dunia menempel pada setiap aliran darah. Saya tidak demikian, saya itu sekali lagi hanya lah pasukan, pasukan yang diciptakan karena ada raja Iblis yang menghendaki adanya pengikut.

Memang kadang kadang saya dipersamakan dengan raja saya, dalam bahasa manusia itu sebuah majas, majas par patoto atau totem to parte (mungkin anda lebih ahli). Setiap waktu saya menggeliat ingin muncul tidak hanya menjadi ”partikel partikel ruhiah” dalam momentum yang tepat. Ketika manusia duduk berduaan di tempat sepi, antara cewek dan cowok, maka itulah momentum saya untuk menunjukan eksistensi saya. Tapi lagi lagi saya katakan, saya itu makhluk temporary, jika kedua insan itu dengan ilmu nya mengenal karakter saya, maka saya bisa saja dimatikan dan tidak mampu menggeliat keluar dan berteriak ”aku menang !”

Momentum momentum saya untuk bergerak, bermetamorfosis menjadi sebuah eksistensi menjadi lebih mudah karena raja saya menyebarkan ”ramuan katalis” ke pelosok pelosok, tempat tempat, dimana menjadi habitat saya.

Puasa, adalah sistem kekebalan ruhiah yang diciptakan untuk manusia dalam rangka membelenggu saya, saya benar benar akan tergelepar gelepar tak berdaya ketika manusia berpuasa. Jikalau di bulan Romadhon masih banyak gejala eksistensi saya dengan masih adanya kemaksiatan, maka itu menandakan manusia gagal melakukana puasa. Bukan kah inti puasa adalah pengendalian diri? Bukan kah puasa adalah mengatakan tidak kepada hal hal yang didorong untuk di iya kan? Kalo puasa hanya perkara makan dan minum, itu adalah sebagian langkah dari seluruh ”SOP= standar operasi puasa” yang integral dengan langkah lain yang tidak kalah penting yaitu ”kendali – manajemen”.

Jadi, sebaiknya anda tahu: Nama Saya Toni, lengkapnya Syaitoni.

Salam kenal dari saya.