Senin, 02 Februari 2009

Tentang Teori Darwin

Dan Ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada Malaikat” AKu hendak menjadikan khalifah di bumi”, Mereka berkata “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji dan menyucikan Nama Mu? Dia Berfirman”Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”

Jika anda mengamati dengan kritis, maka disinilah anda akan menemukan kemungkinan Darwin (teori evolusi) akan menemukan pijakannya dalam Alquran. Saya pernah berkata kepada kawan saya yang menggebu gebu memamerkan “penemuan” Harun Yahya tentang gugurnya teori evolusi, bahwa saya tidak khawatir terhadap keyakinan saya akan kebenaran Alquran jika pun teori evolusi Darwin justru secara “keilmuan” tak terbantahkan.

Memang sebagian besar umat Islam mengambil posisi menentang teori itu, dan saya amati, penentangan itu lebih berdasarkan pada “dalil agama” bahwa teori itu bertentangan dengan dalil penciptaan dalam Kitab Suci. Walaupun ada beberapa yang mendasarkan penentangan itu dengan sandingan “keilmuan” dilengkapi “dalil legitimasi kitab suci” salah satunya ya Harun Yahya.

Jadi saya memaparkan tafsir sesat ini untuk sekedar memberi khasanah bagaimana luasnya kebenaran di Alquran. Saya bukan penggagas dan pendukung; anda bisa cari lieratur tentang ini di buku buku, internet dsb. Saya cuma meramu nya untuk anda.

Ketika Malaikat menjawab “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana”, setidaknya kita tahu bahwa ternyata Malaikat punya –pre konsepsi tentang sosok khalifah yang akan dijadikan di bumi.

Pre konsepsi itu bisa ada karena dua kemungkinan nya:

  1. Malaikat pada saat itu melihat ke Bumi, dan melihat sosok di Bumi yang suka merusak dan menumpahkan darah, dan mereka sangka sosok itulah yang dimaksud Alloh akan dijadikan kholifah. Persangkaan itu menjadi mungkin jika sosok yang dikatakan Alloh menjadi Khalifah tersebut Mirip dengan sosok yang dilihat Malaikat di Bumi.

Nah inilah kemudian yang menjadi pertanyaan, siapa sosok di Bumi sebelum ”Adam sang khalifah” yang mirip? Saya mengandaikan bagaikan komputer yang software nya tidak sama tetapi hardware nya sama. Jadi boleh jadi jika Darwin jeli ”membaca Qur’’an” dia akan berkata : Tuhan menjadikan manusia itu dari kera, setelah melalui lompatan evolusi tepat setelah fisik kera benar benar tegak dan seperti layaknya kita sekarang dengan ”mengganti” jeroan ”software” yang akhirnya kita bisa berperadaban dan menjadi spesies tersendiri. Kalo di hubungkan dengan dogma agama maka Adam menjadi garis batas antara Kera dan Manusia.

  1. Pre konsepsi Malaikat timbul dari episode sebelumnya, maksudnya begini Malaikat telah melihat pada periode sebelumnya bahwa sosok khalifah yang dijadikan Tuhan hanya akan merusak dan menumpahkan darah. Ini artinya, kehidupan Ras Manusia pernah ada sebelum era Adam s.d sekarang, dan menurut Malaikat, era itu gagal, hanya menimbulkan kerusakan saja.

Dua duanya mungkin menimbulkan pre konsepsi Malaikat sehingga mereka bisa berkata “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji dan menyucikan Nama Mu?. Jikalau Malaikat bisa berkata seperti itu dan tidak punya pre konsepsi maka sangat aneh. Ada kemungkinan ketiga, yakni pre konsepsi Malaikat tidak mengikuti alur analogi saya diatas, dan tidak terjangkau akal, jika kemungkinan ini saya pakai maka tuntaslah bahasan tentang ini, karena apa pun ”tafsir” kita menjadi absurd.

Kawan kawan ku sekalian, dalam hati saya ingin sekali mengatakan kepada anda semua, bahwa Alquran tidak bercerita tentang kehidupan kita, tetapi tentang ”kehidupan Semesta”, Jadi sangat tidak mungkin mengukur kebenaran Alquran dengan ukuran kebenaran kita yang berumur tidak lebih dari sepersekian nya ”kehidupan semesta”.

Saya bukan pendukung Darwin, saya sedang berusaha menjadi pendukung Qur’an, Darwin silahkan jadi kebenaran, dan silahkan menjadi kebohongan, toh bagi saya tidak ada kecemasan karena Qur’an telah menyediakan ”tempatnya” untuk Darwin jika Darwin benar.

Saya mungkin tidak akan menyaksikan secara ”tak terbantahkan” perihal kebenaran ataupun kebohongan Darwin, karena ya itu tadi, umur saya tidak sebanding untuk menyaksikan semua kebenaran.

Begitulah tafsir ”sesat” (ukuran hari ini), ndak usah menyingkirkan tafsir yang anda anggap sudah mapan dan benar.

”Dasar Kunyukkkk sesat !!” (dibaca oleh pembaca)

Tidak ada komentar: