Jumat, 24 April 2009

bisikan Sophan Sophiaan

Bejo : Asu !!! Kunyuk !!! Bangset !!! ora ngerti ono wong lagi nggolek pangan, koyo ngene gara-gara ono rombongan motor harley, aku dadi di kon minggir. Tak dongani mergo podo urakan lan sembrono ben podho tabrakan …

Dan ...

Pisuhan bejo menjadi kenyataan, Sophan Sophiaan yang kena tuah nya Bejo

Saya tidak sedang menyukuri kematian seseorang, tidak sama sekali. Saya hanya akan membawa anda ke alam pikiran saya, agar anda semua bisa mengambil pelajaran akan kematian Sophan Sophiaan. Saya mencintai Sophan Sophiaan sebagaimana kewajiban saya mencintai sesama manusia, dan agar kematian beliau tidak sia sia, maka saya akan buat kematian beliau bernilai bagi anda, setidaknya bagi saya.

Saya memang salah satu yang sebangun dengan Bejo, maksudnya adalah ketika rombongan konvoi Moge lewat, dengan sirene di depan, dengan tim pencari jalan, yang sering kali sok, dan mau menang sendiri sehingga banyak pengguna jalan yang merasa di rugikan, di dholimi dsb. Sehingga akhirnya terucaplah sumpah serapah Bejo.

Saya tidak tahu kenapa yang terpilih untuk menunjukan kekuatan doa orang yang didholimi adalah Sophan Sophiaan, bukan misalnya preman dalam rombongan konvoi itu. Padahal sepanjang pengetahuan saya, sosok Sophan Sophiaan termasuk sosok yang relatif baik.

Inilah sebuah pembelajaran bahwa selamat nya orang baik ternyata tidak otonom, maksud saya adalah jika anda termasuk dalam kualifikasi orang baik/benar tetapi kumpul di dalam komunitas yang relatif jelek maka selamatnya anda menjadi ”ada ketergantungan” terhadap selamatnya komunitas. Disinilah saya temukan urgensi bahwa tidak cukup menjadi orang baik, karena setelah menjadi orang baik diharapkan ”meresonansi” komunitas dimana anda sedang berada. Jika dihukumi, mungkin menjadi orang baik adalah fardhu ain, dan menularinya ke komunitas adalah fardhu kifayah. (maaf sebenarnya nggak pas amat, tapi untuk menyampaikan makna ke anda bahwa ”AKU bagian dari KITA” saya perlu membuat analogi hukum dalam islam)

Jadi, jika anda seorang PNS yang bersih, saya katakan ke anda bahwa keselamatan anda menjadi tidak otonom karena boleh jadi anda kena pisuhan dari orang yang didholimi dengan pisuhan umum, misale saja: Danjuk ! dasar PNS, wis dibayar rakyat, kerjane nyunat!!!

Saya tidak sanggup membayangkan jikalau Tuhan mengabulkan semua sumpah orang yang terdholimi, karena dimana mana sudah terdengar Pisuhan: ASU !! dasar PNS !!! meski masih samar samar dan tidak sekasar itu, tapi inti/makna nya adalah meminta keadilan Tuhan. (untungnya Tuhan tidak harus adil)

Maka mulai sekarang, setelah ajaran AA Gym dengan 3 M nya, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari sekarang, mulai dari yang kecil maka harus diteruskan dengan hadist Ma roa minkum munkaron falyughoyyir, bi yadayka, bi lisan bil qolbi (maaf yen salah)... Jikalau berat dengan motivasi hadist tersebut, maka minimal motivasinya adalah demi keselamatan anda.

Gampang di tulis, sulit dilaksanakan. (semoga setelah baca ini salah satu anda teresonansi dan itu memberikan alasan Tuhan mengampuni saya dan memberi keselamatan dari pisuhan2 yang saya dengar)

1 komentar:

a_tril mengatakan...

analisisnya sip, boleh kan di bagi lagi dengan teman-teman lain.. di bbw.com yo.. mas